PEMAIN BESAR DUNIA RAMAI RAMAI TERJUN KE BISNIS E-CIGARETTES
Begitu janggal dan sulit dimengerti kalau Produsen rokok Philip Morris International bakal terjun ke bisnis rokok elektrik alias e-cigarette. Kenapa???? bukankah rokok ini justru diklaim lebih berbahaya dari rokok konvensional yang selama ini mereka kuasai. Apakah karena pangsa rokok elektrik yang terus menggelinding hingga sudah lebih bernilai US$ 2 miliar membuat produsen rokok sekelas Marlboro ini banting tulang lagi mulai dari nol hanya untuk berekspansi mengintip peluang dari pertumbuhan yang besar pada pasar ini???.
Yang tak habis pikir apakah pangsa pasar rokok konvensional bakal tenggelam dan kalah bersaing dengan rokok elektrik ini. Bila tidak, lalu apa pertimbangannya? Menurut kabar sejatinya para investor di New York, CEO Philip Morris Andre Calantzopoulos menyatakan, perusahaan akan masuk ke pasar e-cigarette pada paruh kedua 2014. Hal ini untuk memanfaatkan permintaan akan e-cigarette yang tumbuh dengan cepat sebagai alternatif rokok konvensional yang dianggap lebih berbahaya.
Nah pernyataan bahwa "sebagai alternatif rokok konvensional yang dianggap lebih berbahaya", mengindikasikan rokok konvensioanal yang sudah kita kenal saat ini ternyata memang lebih berbahaya dan rokok elektrik sejatinya memang benar benar aman????? atau setidak tidaknya jauh lebih layak dikonsumsi dibanding rokok konvensional saat ini.
Apakah ini merupakan strategi perang bisnis rokok yang sekarang lebih mengarah ke healthy for life ataukah hanya sebagai alat untuk menghancurkan bisnis tembakau yang banyak dikuasai oleh pengusaha pengusaha asia??????.
Apapun itu mudah mudahan jangan sampai hal ini tidak menjadi preseden buruk bagi konsumer indonesia terutama bagi perokok aktif dan pasif apalagi yang sudah berhenti merokok bakal kembali berpetualang mencari sensasi baru dari rokok model ini. Bukan rahasia lagi andai pemain besar semacam Philip Morris dkk bakal meracuni masyarakat dengan konsep iklan komersil yang mempesona. Hingga akhirnya rokok ini bakal meledak dan jadi gaya hidup baru dan kalau sudah begini bakal ada pabrik pabrik rumahan yang seenaknya memproduksi rokok elektrik dengan takaran kimiawi yang mampu mengadiktif pecandunya dengan rasa bervariasi seperti rasa ganja, rasa sabu, rasa menthol puyeng dan rasa ha.......ha.....ha..........
Kata pencari untuk artikel ini :
Rokok elektrik lazada
Jual rokok elektrik
Bahaya rokok elektrik bagi kesehatan
harga rokok elektrik
Bahaya rokok elektrik
rokok elektrik di indonesia
rokok elektronik untuk dijual
rokok elektronik mudah
harga rokok elektronik
harga rokok elektronik
Apakah ini merupakan strategi perang bisnis rokok yang sekarang lebih mengarah ke healthy for life ataukah hanya sebagai alat untuk menghancurkan bisnis tembakau yang banyak dikuasai oleh pengusaha pengusaha asia??????.
Apapun itu mudah mudahan jangan sampai hal ini tidak menjadi preseden buruk bagi konsumer indonesia terutama bagi perokok aktif dan pasif apalagi yang sudah berhenti merokok bakal kembali berpetualang mencari sensasi baru dari rokok model ini. Bukan rahasia lagi andai pemain besar semacam Philip Morris dkk bakal meracuni masyarakat dengan konsep iklan komersil yang mempesona. Hingga akhirnya rokok ini bakal meledak dan jadi gaya hidup baru dan kalau sudah begini bakal ada pabrik pabrik rumahan yang seenaknya memproduksi rokok elektrik dengan takaran kimiawi yang mampu mengadiktif pecandunya dengan rasa bervariasi seperti rasa ganja, rasa sabu, rasa menthol puyeng dan rasa ha.......ha.....ha..........
Kata pencari untuk artikel ini :
Rokok elektrik lazada
Jual rokok elektrik
Bahaya rokok elektrik bagi kesehatan
harga rokok elektrik
Bahaya rokok elektrik
rokok elektrik di indonesia
rokok elektronik untuk dijual
rokok elektronik mudah
harga rokok elektronik
harga rokok elektronik
0 Response to "PEMAIN BESAR DUNIA RAMAI RAMAI TERJUN KE BISNIS E-CIGARETTES"
Post a Comment
TERIMA KASIH ATAS KOMENTARNYA SETIAP KOMENTAR ANDA MERUPAKAN TESTIMONI DAN KRITIK PENTING UNTUK MENILAI KEJUJURAN DAN KEPEDULIAN KAMI TERHADAP UPAYA MEMBERIKAN INFO YANG MAKSIMAL.
SALAM